Senin, 09 Februari 2009

malam ini

Tulisan ini ditulis pada

Sabtu, 24 Januari 2009 20:18


malam ini seharusnya aku tidak disini.
menonton acara hiburan layar kaca yang biasanya selalu aku tunggu.
tapi anehnya tidak terlalu kutunggu malam ini, atau mungkin sudah dari seminggu yang lalu.
aku seharusnya saat ini di sekolah dimana aku menjalani masamasa bahagia putih abuabu.
berkumpul bersama temanteman lama menyemarakkan acara yang diadakan oleh theater sekolah.
terdengar sangat menyenangkan bukan?
tapi hujan deras mengacaukan segalanya.
membuat keinginan kuatku berubah menjadi segumpalan kemalasan untuk beranjak dari rumah.
dan akhirnya sekarang aku di sini, dirumah.
bukan sekarang tepatnya, seharian ini aku dirumah, terlindung dari hujan yang mengguyur kota yogyakarta dari pagi.
dan lagilagi malam ini pikiranku terganggu oleh sesosok lelaki yang sekarang sedang tidak di kota ini.
aku hampir saja meneteskan air mata, entah kenapa, aku pun tidak mengerti.
aku memikirkan apa yang sedang ia lakukan sekarang, apa yang ia rasakan.
tak hentihentinya.
langsung saja aku nyalakan laptop.
teringat akan katakatanya, agar meluapkan emosiku dalam bentuk lain selain dengan meneteskan air dari bola mataku.
aku merasa sendiri.
ya malam ini aku sedang merasa sendiri.
bahkan memasang foto yang merekam eksperesiku dan dia saat bergembira menjadi wallpaper laptop ini
menjadi suatu hal yang membuatku merasa lebih baik.
aku ingin menggapainya.
tapi aku tak sanggup, dengan keadaan kami yang seperti ini.
dengan perbedaan yang kami miliki.
argh.perbedaan.
anjrit!
hatiku terasa sesak jika mengingat masalah ini.
aku menyayanginya.
begitu pula dia juga menyayangiku.
bahkan perasaanku sudah terlanjur dalam.
tapi apa yang dapat kami perbuat?
entahlah.
yang aku tahu
aku benarbenar merindunya sekarang.
ingin rasanya menatapnya, menggenggam tangannya, memeluknya.
tapi mendengar suaranya pun aku tak bisa.

dan akhirnya
malam ini air mataku pun menetes lagi.
maaf.



teruntuk yang disana

2 komentar:

  1. oke...

    aku mengingatnya..

    aku pun tidak bisa berbuat apa..


    keep write..

    we'll communicate through writing...

    BalasHapus